
Fakta Menakjubkan tentang Pohon Beringin: Raja Hutan Tropis
Pohon beringin (Ficus benghalensis) sering dijuluki sebagai daftar rajazeus “Raja Hutan Tropis” karena ukurannya yang besar, umur panjang, dan perannya yang vital dalam ekosistem. Pohon ini tidak hanya menjadi simbol kekuatan dan keabadian dalam berbagai budaya, tetapi juga memiliki keunikan biologis yang menakjubkan. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang pohon beringin yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Pohon dengan Kanopi Terluas di Dunia
Pohon beringin terkenal karena kanopinya yang sangat lebar, bahkan mampu menutupi area seluas beberapa lapangan sepak bola. Rekor pohon beringin terbesar dipegang oleh “The Great Banyan” di Kebun Raya Acharya Jagadish Chandra Bose, India, yang mencakup area sekitar 14.500 meter persegi dan memiliki lebih dari 3.000 akar udara.
2. Sistem Akar yang Unik: “Akar Gantung”
Salah satu ciri khas pohon beringin adalah akar udaranya yang menjulur dari cabang-cabangnya ke tanah. Akar ini awalnya tipis dan lentur, tetapi seiring waktu mengeras dan berfungsi seperti batang tambahan. Proses ini memungkinkan pohon beringin terus melebarkan wilayahnya, sehingga disebut “pohon yang berjalan”.
3. Simbol Keabadian dan Spiritualitas
Dalam banyak budaya, pohon beringin dianggap suci:
-
Di India, pohon ini dipuja dalam agama Hindu dan Buddha, sering dikaitkan dengan dewa Wisnu dan Buddha yang mencapai pencerahan di bawah pohon sejenis (pohon Bodhi, kerabat beringin).
-
Di Indonesia, pohon beringin melambangkan persatuan (digambarkan dalam lambang Pancasila sila ketiga).
-
Di Filipina dan Thailand, masyarakat percaya bahwa roh penghuni hutan tinggal di bawah pohon ini.
4. Habitat bagi Banyak Makhluk Hidup
Pohon beringin adalah “pohon kehidupan” bagi banyak spesies:
-
Burung, kelelawar, dan serangga memakan buahnya yang kecil.
-
Tupai, monyet, dan reptil menjadikannya tempat berlindung.
-
Lebah dan semut sering bersarang di celah-celah batangnya.
Karena kemampuannya menopang keanekaragaman hayati, pohon beringin disebut sebagai “ekosistem mini”.
5. Memiliki Cara Reproduksi yang Unik
Pohon beringin bereproduksi dengan bantuan tawon ara (fig wasp), serangga kecil yang bersimbiosis mutualisme dengannya. Buah beringin (disebut “fig”) menjadi tempat berkembang biak tawon, sementara tawon membantu penyerbukan bunga beringin. Tanpa tawon ini, pohon beringin tidak bisa bereproduksi secara alami.
6. Tahan Hidup Ratusan Tahun
Pohon beringin termasuk salah satu pohon berumur panjang. Beberapa individu diketahui telah hidup lebih dari 500 tahun. Kemampuannya menumbuhkan akar baru memungkinkannya terus bertahan meski bagian tengah batangnya membusuk.
7. Dapat “Mencekik” Pohon Lain (Strangler Fig)
Beberapa jenis beringin, seperti Ficus aurea, memulai hidup sebagai benih di cabang pohon lain. Akarnya tumbuh mengelilingi pohon inang, akhirnya “mencekik” dan mengambil alih posisinya. Proses ini disebut “strangulation”, dan meski terlihat kejam, ini adalah strategi alami untuk bersaing mendapatkan sinar matahari.
BACA JUGA: Tumbuhan yang Diklaim Bisa Membantu Membesarkan Payudara secara Alami
8. Digunakan dalam Pengobatan Tradisional
Hampir semua bagian pohon beringin memiliki manfaat medis:
-
Daun: Mengobati diabetes, diare, dan radang.
-
Getah (lateks): Dipakai untuk menyembuhkan luka dan infeksi kulit.
-
Akar dan kulit kayu: Digunakan sebagai obat disentri dan masalah pencernaan.
9. Pohon Beringin dalam Mitos dan Legenda
Banyak cerita rakyat mengaitkan pohon beringin dengan makhluk gaib:
-
Di Jawa, pohon besar seperti beringin dianggap tempat tinggal dedemit atau penunggu.
-
Di India, masyarakat sering mengikatkan benang di akarnya sebagai bentuk permohonan.
10. Ancaman dan Upaya Pelestarian
Meski kuat, pohon beringin terancam oleh:
-
Deforestasi untuk pembangunan.
-
Perubahan iklim yang memengaruhi pertumbuhannya.
Beberapa negara, seperti India dan Indonesia, melindungi pohon beringin tua karena nilai sejarah dan ekologisnya.
Kesimpulan
Pohon beringin bukan sekadar tanaman biasa—ia adalah keajaiban alam yang mendukung kehidupan, budaya, dan keseimbangan ekologi. Melindunginya berarti menjaga warisan alam yang tak ternilai bagi generasi mendatang.