
Fakta Unik Tumbuhan Sakura Jepang: Keindahan yang Penuh Makna
Sakura, atau bunga ceri Jepang, bukan hanya menjadi simbol musim semi yang menakjubkan di Jepang, tetapi juga sarat makna budaya, sejarah, dan filosofi hidup. Setiap tahunnya, jutaan orang berkumpul di taman-taman Jepang untuk menikmati keindahan sakura dalam tradisi yang disebut hanami. Namun, di balik kelopak lembut dan warnanya yang memesona, sakura menyimpan banyak fakta menarik. Berikut adalah beberapa fakta unik tentang tumbuhan sakura Jepang yang mungkin belum kamu tahu!
🌸 1. Sakura Bukan Cuma Satu Jenis
Meski kita menyebutnya “sakura”, sebenarnya ada lebih dari 600 varietas pohon sakura di Jepang! Beberapa jenis yang paling terkenal adalah:
-
Somei Yoshino – paling umum, dengan bunga berwarna putih muda ke pink pucat.
-
Shidarezakura – sakura jenis weeping atau menjuntai.
-
Yamazakura – sakura liar yang sering ditemukan di pegunungan Jepang.
Setiap jenis memiliki bentuk bunga, warna, dan waktu mekar yang berbeda.
🌸 2. Mekarnya Hanya Sebentar
Salah satu hal paling menakjubkan (dan menyedihkan) dari sakura adalah mekarnya yang sangat singkat, biasanya hanya bertahan sekitar 7–10 hari. Inilah yang membuat momen hanami terasa spesial dan penuh makna. Mekar dan gugurnya sakura sering diibaratkan seperti hidup manusia—indah, tetapi fana.
🌸 3. Bukan Hanya Hiasan, Sakura Juga Bisa Dimakan
Beberapa bagian pohon sakura, terutama bunganya, bisa dimakan! Di Jepang, bunga sakura yang diawetkan dengan garam disebut sakura-zuke, dan biasa digunakan dalam teh atau kue seperti:
-
Sakura mochi – kue beras manis yang dibungkus daun sakura asin.
-
Sakurayu – teh bunga sakura yang disajikan pada acara pernikahan sebagai lambang keberuntungan.
🌸 4. Memiliki Nilai Filosofis yang Dalam
Bagi masyarakat Jepang, sakura melambangkan keindahan yang singkat, kemurnian, dan penerimaan terhadap ketidakkekalan hidup. Filsafat ini sejalan dengan konsep mono no aware, yaitu kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara namun tetap harus diapresiasi sepenuhnya.
🌸 5. Festival Sakura Digelar di Seluruh Jepang
Setiap musim semi, Jepang mengadakan berbagai festival bunga sakura seperti:
-
Ueno Sakura Matsuri di Tokyo
-
Yoshino Sakura Festival di Prefektur Nara
-
Hirosaki Sakura Festival di Aomori (dengan lebih dari 2.600 pohon sakura!)
Acara ini dimeriahkan https://rajazeus.info/ dengan makanan jalanan, musik, dan lampion malam hari di taman-taman.
🌸 6. Digunakan untuk Meramalkan Musim Semi
Badan meteorologi Jepang merilis ramalan mekarnya bunga sakura setiap tahun, dikenal dengan nama Sakura Zensen (front mekar sakura). Informasi ini digunakan oleh warga untuk merencanakan liburan dan piknik hanami.
🌸 7. Menjadi Simbol Nasional dan Internasional
Sakura dianggap sebagai bunga nasional tidak resmi Jepang, dan juga telah menjadi simbol persahabatan. Pada 1912, Jepang menghadiahkan lebih dari 3.000 pohon sakura kepada Amerika Serikat, yang kini mekar setiap tahun di Washington D.C. dalam National Cherry Blossom Festival.
🌸 8. Bisa Tumbuh di Berbagai Negara
Meskipun sakura identik dengan Jepang, sebenarnya pohon ini sudah banyak ditanam di negara lain seperti Korea, Taiwan, Jerman, Inggris, hingga Indonesia—terutama di daerah dataran tinggi seperti Cibodas, Jawa Barat.
🌸 9. Tidak Semua Sakura Menghasilkan Buah
Meskipun termasuk dalam keluarga pohon ceri, sebagian besar varietas sakura hias tidak menghasilkan buah yang bisa dimakan. Mereka lebih difokuskan pada keindahan bunganya, bukan buahnya.
🌸 10. Menjadi Inspirasi Seni dan Budaya Pop
Sakura sering muncul dalam lukisan ukiyo-e, lagu-lagu, anime, manga, dan bahkan desain kimono. Keindahan sakura sudah mengakar kuat dalam budaya pop Jepang sebagai lambang harapan dan perpisahan.
BACA JUGA: Tumbuhan yang Bisa Bikin Tidur Nyenyak